Unik dan Menarik, Berikut 5 Tradisi Perayaan 17-an di Berbagai Daerah Indonesia

Ditulis oleh: -
Ilustrasi menyemarakkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.

1. Barikan, Malang

Barikan merupakan tradisi tasyakuran yang dilaksanakan masyarakat Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), pada malam Hari Kemerdekaan Republik Indonesia atau setiap 16 Agustus.

Hajatan tersebut biasanya diisi dengan doa dan renungan bersama. Kemudian, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional dan menyantap berkat yang telah disediakan. Adapun hidangan yang kerap disajikan berupa tumpeng dan buah-buahan.

Selain sebagai bentuk rasa syukur dan momen mengenang jasa para pahlawan, Barikan juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga di Kota Apel.

Bila tertarik merayakan Hari Kemerdekaan dengan tradisi Barikan dalam skala keluarga di rumah, Anda dapat membuat sendiri nasi tumpeng. Selain itu, Anda bisa pula membeli secara online pada salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) #BeliKreatifLokal, yaitu Paon Jahe Sereh.

Selain tumpeng, platform #BeliKreatifLokal juga menjajakan kuliner dan kriya khas Nusantara lainnya. Kamu dapat membelinya untuk menyemarakkan perayaan Hari Kemerdekaan di rumah.

2. Obor estafet, Semarang

Tradisi unik dan tak kalah seru dalam merayakan Hari Kemerdekaan juga ditemukan di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Tepatnya di Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur.

Perayaan 17 Agustus di daerah tersebut diisi dengan gelaran obor estafet. Untuk diketahui, tradisi ini telah berlangsung selama kurang lebih 30 tahun. Adapun peserta tradisi ini adalah para atlet terbaik dari Kota Lumpia.

Perlu diketahui, obor yang digunakan dalam estafet merupakan simbol semangat para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

3. Pawai Jampana, Bandung

Menjelang 17 Agustus, masyarakat Bandung, Jawa Barat (Jabar), biasanya menggelar pawai Jampana. Puluhan tandu berisi aneka hasil bumi, kerajinan tangan, dan berbagai macam makanan diarak keliling kampung dalam acara tersebut. Adapun setiap tandu digotong oleh empat orang.

Sama seperti arak-arakan di daerah lain, hasil bumi pada pawai Jampana yang berada dalam tandu akan diperebutkan oleh warga yang ikut menyaksikan pawai. Sementara, makanan disantap bersama-sama.

Untuk menambah semarak, tandu-tandu yang digunakan dalam pawai Jampana diberi hiasan kerajinan tangan bernuansa kemerdekaan. Begitu pula dengan para penandu. Mereka akan menggunakan kostum tertentu supaya terlihat menarik.

Selain sebagai penyemarak momen Hari Kemerdekaan, pawai Jampana juga menjadi perwujudan rasa syukur warga akan hasil panen.

4. Sepak bola Durian, Kebumen

Bagaimana jika bola yang dipakai pada pertandingan sepak bola adalah durian dan dimainkan dengan kaki telanjang? Unik dan ekstrem, bukan?

Sepak bola jenis tersebut dilombakan oleh masyarakat Kebumen, Jateng, saat perayaan 17 Agustus.

Karena terbilang ekstrem, perlombaan tersebut hanya bisa diikuti oleh orang tertentu. Contohnya, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Anggota Forum Spiritual, atau Detasemen Khusus (Densus) 99.

Sebelum sepak bola durian dimulai, pemuka agama akan memanjatkan doa-doa agar pemain diberikan keselamatan selama bertanding.

5. Tirakatan, Yogyakarta

Mengisi malam Hari Kemerdekaan dengan tasyakuran juga dilakukan warga yang tinggal di Yogyakarta dengan sebutan Tirakatan. Tradisi ini sudah dilakukan oleh masyarakat setempat sejak pasca-kemerdekaan.

Agenda Tirakatan tak jauh beda dengan Barikan. Seluruh warga dari berbagai kalangan berkumpul untuk memanjatkan doa, merenung, bernyanyi, dan melakukan santap bersama atau bertukar berkat.

Akhir acara biasanya diisi dengan pemberian hadiah bagi pemenang lomba yang digelar sebelum Tirakatan.

Itulah lima tradisi unik yang kerap diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Terkait momen tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak seluruh masyarakat untuk berkontribusi memerdekakan Indonesia dari pandemi Covid-19 dengan berbagai cara. Salah satunya, dengan mengikuti program vaksinasi.

Vaksinasi merupakan salah satu upaya (untuk) mencapai herd immunity sehingga diharapkan roda perekonomian bisa kembali pulih dan dapat tercipta lapangan pekerjaan seluas-luasnya, kata Sandi dalam laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Selain itu, Sandi juga mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menerapkan enam protokol kesehatan (prokes).

Protokol itu terdiri dari mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan masker rangkap dua, menghindari kerumunan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama selama melakukan perjalanan.

Virus Covid-19 varian Delta lebih cepat menyerang. Karena itu, masyarakat diharapkan tetap menjaga prokes meski sudah divaksin, ujar Sandi.

Dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan ke-76 Indonesia yang bertema #IndonesiaTangguhIndonesiaTumbuh, Kemenparekraf menggelar kompetisi #MelodiKemerdekaan. Kegiatan ini berlangsung hingga Jumat (20/8/2021). Adapun tantangan kompetisi #MelodiKemerdekaan adalah membuat video menyanyikan lagu daerah Indonesia.

Hadiah total jutaan rupiah telah disiapkan Kemenparekraf untuk peserta dengan video paling kreatif. Tak hanya itu, pemenang juga akan mendapatkan ucapan spesial Hari Kemerdekaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), merchandise eksklusif Wonderful Indonesia, dan gift box dari Rumah Digital Indonesia.

Video kreatif dari para pemenang juga akan ditayangkan di media sosial Pesona Indonesia dan Rumah Digital Indonesia. Jadi, jangan sampai melewatkan kesempatan ini.

Untuk mendapatkan berbagai informasi terbaru mengenai sektor pariwisata Indonesia, jangan lupa ikuti akun Instagram @pesonaid_travel.